Minggu, 29 April 2012

PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI

1. Darmayantie Syahputri (11-003)
2. Rizki Hasanah (11-029)
3. Winda Lydia Sari (11-067)
4. Nurul Fadhillah Srg. (11-071)
5. Dinarti Utari (11-093)


Pada postingan kali ini, kami akan membahas tentang Pendidikan dan Teknologi.
Pertama, kami akan menjelaskan persinggungan di antara kedua hal tersebut. Menurut kami, persinggungan tersebut terjadi pada saat teknologi membantu untuk menunjang pendidikan.Contohnya adalah ketika guru ingin menggambarkan tentang suatu hal pembelajaran, maka teknologilah yang membantu agar murid-murid dapat mengeksplorasi dan interaktif terhadap materi pembelajarannya, serta memperluas wawasan mereka. Peran teknologi juga dirasakan dalam pendidikan informal, dimana masyarakat dapat mengakses informasi dimanapun dan darimanapun.
Kedua, kami akan membahas perbandingan standar murid untuk berteknologi dalam teori dan kenyataannya khususnya di Medan.
Pra-TK - Grade Dua 
 Pada kehidupan sehari-hari, umunya anak di Medan pada periode ini telah :
  1. sudah mampu menggunakan alat input dan output pada komputer namun merupakan kombinasi pengajaran dari lingkungan keluarga juga.
  2. menggunakan sumber daya multimedia untuk pembelajaran, salah satunya adalah Edu Games yang merupakan software untuk belajar sambil bermain.
  3. anak-anak juga dibantu dan bekerja sama dengan teman dan anggota keluarganya dalam menggunakan teknologi.
  4. pada beberapa sekolah, guru sudah menerapkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Misalnya dengan menampilkan video untuk memperdalam pemahaman anak.
Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan standar untuk murid yang melek teknologi di Medan semakin baik dan hampir sesuai dengan harapan dan standar.
Ketiga, kami akan membahas mengenai Ubiquitous Computing, yaitu teknologi yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan daripada distribusi personal. Ciri-cirinya adalah:
  1. memungkinkan user bersifat dinamis
  2. perangkat teknologi bersifat portabel, kecil, dan murah
  3. menjadi latar belakang kehidupan manusia
Ubiquitous Computing adalah kebalikan dari realitas virtual dimana memaksa komputer untuk eksis di dunia manusia. Contohnya ketika kita ingin bermain piano. Sebelum era ini, kita harus berhadapan langsung dengan piano tersebut. Tapi, sekarang kita bisa langsung memainkannya dengan cara meng-install program tersebut langsung di perangkat teknologi kita. Sehingga kita bisa memainkannya dimana saja dan kapan saja.
Perangkat komputer pada era ini sangat menunjang pendidikan karena dapat membantu murid untuk mengerjakan tugas dan dapat dibawa pulang dimana mereka bisa bekerja sama dengan teman lain tanpa dibatasi jarak.
Sekian dari kami. Terima kasih

Senin, 09 April 2012





TOPIK BAHASAN
1.       Kedudukan psikologi sekolah dalam ilmu psikologi ( udah )
2.       Perbedaan psikologi sekolah dengan psikologi pendidikan ( udah )
3.       Fungsi sekolah sebagai agen perubahan ( udah )
4.       Metode yang digunakan dalam sistem pengajaran di sekolah ( udah )
5.       Permasalahan yang terjadi di sekolah serta solusi pemecahan masalah
6.       Fungsi dan peran psikolog sekolah dan perlunya psikolog sekolah ( udah )
7.       Hal-hal yang diberikan dalam kaitannya dengan layanan psikolog sekolah
8.       Perbedaan antara psikolog sekolah, psikolog pendidikan, dan guru BK

1.       KEDUDUKAN PSIKOLOGI SEKOLAH DALAM ILMU PSIKOLOGI
Psikologi sekolah adalah salah satu dari beberapa bidang psikologi pendidikan sehingga kedudukannya sangatlah penting. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.

2.       PERBEDAAN PSIKOLOGI SEKOLAH DENGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi Pendidikan:
Psikologi pendidikan kebanyakan bekerja di fakultas-fakultas dalam lingkungan universitas atau institute keguruan atau di lembaga-lembaga penelitian dan lembaga pendidikan dan latihan (diklat). Kebanyakan bidang yang mereka kelola adalah psikologi belajar atau pengukuran serta pengembangan tes prestasi. Psikolog yang menjadi pengajar di institute keguruan atau universitas memusatkan diri pada mata kuliah dasar. Seperti, psikologi perkembangan, psikologi sosial, dan sebagainya. Psikolog pendidikan banyak melakukan penyusunan test dan pengembangan metode statistic untuk menganalisis hasil test dan data riset. Psikolog pendidikan juga perlu terlibat dalam perencanaan kurikulum serta prosedur mengajar-belajar yang didasari ilmu mengenai belajar serta penelitian-penelitian untuk menguji efektifitas prosedur ini didalam situasi sekolah.

Psikologi Sekolah:
Fungsi peran psikolog sekolah adalah untuk;
-          Melakukan diagnostik secara luas
-          Melaksanakan serangkaian test
-          Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orang tua, dan orang lain yang terlibat dalam pendidikan siswa
-          Mengobservasi lingkungan sekolah

3.        FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
                Lembaga pendidikan baik formal maupun non formal merupakan tempat atau wadah untuk mengtransfer ilmu pengetahuan dan budaya. Pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban serta berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa. Sekolah memiliki fungsi sebagai wadah atau tempat pelaksanaan pentransferan ilmu pengetahuan dan budaya.

4.        METODE DALAM SISTEM PENGAJARAN
                Metode belajar mengajar merupakan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan pengetahuan kepada subjek didik yaitu murid melalui sebuah kegiatan belajar mengajar baik di sekolah, rumah, kampus, dll.
Beberapa metode belajar mengajar :
a.       Metode Ceramah
Metode ini merupakan metode dalam bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seorang guru terhadap peserta didiknya. Metode ini sampai sekarang mendominasi atau yang paling sering digunakan oleh guru dalam mengajar.

b.      Metode Tanya Jawab
Cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya. Metode ini banyak digunakan dalam belajar mengajar. Metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan dari metode ceramah karena para peserta didik dapat bertanya pada pengajar tentang hal mereka kurang mengerti.

c.       Metode Demonstrasi atau Praktik
Metode ini menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana cara melakukan sesuatu kepada peserta didik.

d.      Metode Pemberian Tugas
Proses belajar mengajar di mana guru member tugas tertentu yang kemudian tugas tersebut dikumpulkan sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh guru.

5.       PERMASALAH YANG TERJADI DI SEKOLAH SERTA SOLUSI PEMECAHAN MASALAHNYA
Berikut adalah contoh permasalahan siswa di sekolah yang termasuk dalam bullying. Pelakunya bisa berupa individual ataupun kelompok yang sengaja menyakiti atau mengancam korbannya dengan cara:
a.       Bullying secara fisik, yaitu menjambak, memukul, ataupun mendorong korbannya.
b.      Bullying secara emosional, yaitu menolak, meneror, mengisolasi, atau menjauhkan, menekan, memeras, memfitnah, menghina, dan adanya diskriminasi berdasarkan ras, ketidakmampuan, dan etnik.
c.       Bullying secara verbal, yaitu memberikan nama panggilan, mengejek, dan menggosip.
d.      Mengerjai seseorang untuk memepermalukannnya.
e.      Mengintimidasi atau mengancam korban.
f.        Melakukan pengompasan.

Penanganan yang bisa dilakukan seperti:
1.       Usahakan guru mengetahui apa yang terjadi seperti apa permasalahannya dan apa alas an mengapa siswa tersebut membully temannya.
2.       Bantu siswa tersebut mengatasi ketidaknyamanannya. Pas pencetikan guru menerangkan dalam bahasa sederhana dan mudah dimengerti siswa tersebut. Jangan pernah menyalahkan siswa korban atas tindakan bullying yang ia alami.
3.       Hadapkanlah korban dan pelaku bullying tersebut, juga sertakan orangtua siswa yang bersangkutan agar mereka juga mendapat pencerahan daro irangtua mereka masing-masing.

6.       PSIKOLOG SEKOLAH DAN PERAN PSIKOLOG SEKOLAH
Pada awalnya psikologi sekolah dibutuhkan di sekolah sebagai Pembina atau pelaksana test untuk mengidentifikasikan dan menggolongkan anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus. Dengan berkembangnya teknologi psikometri dan makin disadarinya kebutuhan sekolah akan pelayanan psikometri tersebut.

Peran psikolog sekolah :
-          Psikolog sekolah mengungkap info pengaruh-pengaruh kehidupan keluarga dan sekolah yang erat kaitannya dengan masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
-          Mengobservasi lingkungan sekolah.
-          Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
-          Mempersiapkan laporan rinci tentang gambaran anak didik yang ditangani.
-          Merekomendasikan secara rinci dan spesifik tentang tindakan lanjutan yang akan dilakukan untuk peserta didik.
-          Mengkonsultasikan hasil pengungkapan tindakan lanjutan dengan guru atau pun orangtua peserta didik untuk membuat interprestasi.

7.    PELAYANAN PSIKOLOGI SEKOLAH
a. memberikan pelayanan tes intelegensi
b. melakukan wawancara dengan siswa, mahasiswa, guru atau dosen, orangtua, serta orang  yang terlibat dalam pendidikan siswa atau mahasiswa
c. melakukan observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta tempat kegiatan lainnnya
d. mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa
e. memberikan konsultasi bagi sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah di sekolah, serta membantu menyeleksi, penempatan, serta urusan personalia lainnya.

8.       PERBEDAAN PSIKOLOG SEKOLAH, PSIKOLOG PENDIDIKAN, DAN GURU BK
Psikolog Sekolah:
Psikolog sekolah ruang lingkupnya hanya di sekolah. Psikoglogi sekolah berperan dalam pengembangan kelas dan berhubungan dengan psikologis siswa dan guru. Psikolog sekolah juga memantau bagaimana prestasi siswa, kelakuan, serta motivasi siswa.

Psikolog Pendidilkan:
Ruang lingkup kerjanya lebuh luas, yaitu menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra-sekolah hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah, serta psikolg pendidikan harus mempunyai kompetensi khusus.

Guru BK:
Guru BK lebih terfokus pada siswa. Tugasnya berkaitan dengan perkembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi bakat, dan niat peserta didik.

Selasa, 03 April 2012



Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosioemosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
1. Perkembangan Fisik
Koordinasi motorik kasar, yaitu anak lebih mampu bermain seperti melompat, berlari, melambungkan bola dan koordinasi  motorik halus seperti mencuci tangan sendiri, memegang pinsil, dan mengancing baju.
2. Perkembangan Kognitif
Melalui kegiatan bermain di sekolah tersebut, anak-anak dapat belajar problem solving, punya rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil ide, dan mengembangkan ide.
3. Perkembangan Sosioemosional
Anak-anak mampu bernegosiasi dengan teman-temannya, cepat beradaptasi dan bersosialisasi. Mereka dituntut untuk mampu bekerja sama dengan teman-temannya.
4. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi
Melalui pemberian PAUD kepada anak, anak akan lebih cepat belajar untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya sehingga meningkatkan kemampuan linguistiknya.